Potensi Pendapatan Asli Desa di Kecamatan Soppeng Riaja (Studi Kasus Desa Paccekke dan Desa Lawallu)

Authors

  • Arham Arham Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Rahmawati Abu Universitas Muhammadiyah Parepare

DOI:

https://doi.org/10.31850/economos.v2i1.472

Keywords:

Village Potential, Village Original Income, Original Income Value, Participation and Mutual Cooperation

Abstract

This study aims to study the feasibility of the potential of Original Village Revenues (PADesa) in two villages (Desa Paccekke and Desa Lawallu) located in Soppeng Riaja District. The implementation of this research uses published data collection techniques (1) direct observation or monitoring of the research object. Data were analyzed using qualitative analysis methods, the method offered to provide a complete picture of the subject under discussion. Percentage of Original Income in Pacceke Village only contributed 14.9 million rupiah (0.22%), where the highest percentage was revenue originating from the self-help budget, participation and mutual assistance. Lawallu Village community participation in the implementation of development and village development is more visible, this is based on the Village Original Income Value (PADesa) sourced from the results of operations, self-help, participation and mutual cooperation, and other legitimate village original income of 25.75 million rupiah (0.32%). The original income of Pacceke Village and Lawallu Village is still relatively small based on the PADesa obtained in 2014-2018.

 


Author Biographies

Arham Arham, Universitas Muhammadiyah Parepare

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Rahmawati Abu, Universitas Muhammadiyah Parepare

Fakultas ekonomi dan bisnis

References

Alkadafi, M. (2014). Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengelolaan Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa Menuju Asean Economic Community 2015. Jurnal El-Riyasah, 5(1), 32-40.
Balandatu, E. (2015). Kebijakan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi Di Desa Peling Kecamatan Siau Barat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro). Jurnal Eksekutif, 1(7).
Barat, T. B. (2016). Eksistensi Badan Usaha Milik Desa Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Desa Di Tiyuh Candra Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten.
Hanifah, S. I., & Praptoyo, S. (2015). Akuntabilitas dan Transparansi Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes). Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, 4(8), 1-15.
Haris, S. (2005). Desentralisasi dan otonomi daerah: desentralisasi, demokratisasi & akuntabilitas pemerintahan daerah. Yayasan Obor Indonesia.
Kartika, R. S. (2012). Partisipasi masyarakat dalam mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Tegeswetan dan Desa Jangkrikan Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 4(3), 179-188.
Nafidah, L. N., & Suryaningtyas, M. (2016). Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat. BISNIS: Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 3(1), 214-239.
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta: Erlangga.
Ramadana, C. B. (2013). Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai Penguatan Ekonomi Desa. Jurnal Administrasi Publik, 1(6), 1068-1076.
Riyanto, T. (2015). Akuntabilitas Finansial Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Add) di Kantor Desa Perangat Selatan Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Ejournal Administrasi Negara, 3(1), 199-130.
Saptomo, A. (2006). Pengelolaan Konflik Sumber Daya Alam Antar Pemerintah Daerah Dan Implikasi Hukumnya.

Published

2019-04-05