Substitusi Viterna Plus pada Pakan bagi Pertumbuhan, Kelangsungan Hudup dan Rasio RNA/DNA Udang Windu (Penaeus monodon, Fabr)

Authors

  • A Akmal Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Indonesia
  • Dasep Hasbullah Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, Indonesia
  • Yuani Mundayana Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, Indonesia
  • R Rahmi Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Nono Hartanto Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v9i2.643

Keywords:

Penaeus monodon, growth, RNA/DNA ratio, survival rate, viterna plus

Abstract

This engineering aims to determine the effect of the dose of vitamin plus administration on artificial feed on the growth, survival, and RNA / DNA ratio of tiger prawn larvae (Penaeus monodon, Fabr). The study was compiled using four vitamin Plus dose treatments, and each experimental unit had two cycles. The treatments used were: giving vitamin plus 5 mL/kg, 10 mL/kg, 15 mL/kg in artificial feed, and control without giving vitamin plus. The results showed that the average weight gain during tiger prawns' engineering activity was observed to increase over time. Absolute growth of tiger prawns with the addition of vitamin plus dose of 15 mL/kg was the highest total growth, which was 101.77 ± 0.29 g, and the lowest was in control 83.07 ± 2.87 g. The highest daily growth rate was the addition of vitreous plus a dose of 10 mL/kg 1.47 ± 0.01% / day, and the lowest was the control, namely 1.10 ± 0.02% / day. Furthermore, the addition of vitamin plus with 10 mL/kg showed the highest survival value was 96.2 ± 1.6%, and the lowest was in control, namely 84.7 ± 0.6%. The highest to lowest survival rates were ten treatment doses, respectively; 15; 20 mL/kg, and control. The highest RNA / DNA ratio value of tiger prawns was produced at the addition of a dose of 15 mL/kg of 1.025 ± 0.029, and the lowest was at a quantity of 5 mL/kg, namely 0.618 ± 0.05.

Author Biography

R Rahmi, Universitas Muhammadiyah Makassar

Fakultas Pertanian

References

Amri, K. (2003). Budi Daya Udang Windu secara Intensif. AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Antonius, & Ginting, S.P. (2011). Pengaruh Pemberian Feed Suplemen Viterna Plus terhadap Pertumbuhan Kambing Boerka yang diberi Indigofera sp. sebagai Pakan Basal. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Sumatera Utara.

Aprilia, P., Karina, S., & Mellisa, S. (2018). Penambahan Suplemen Viterna Plus Pada Pakan Benih Ikan Patin (Pangasius sp.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah, 3(1).

Ari, W. I. (2010). Kelangsungan Hidup Udang Windu (Penaeus monodon, Fab.) Pasca Larva dalam Berbagai Tingkat Aklimasi Salinitas. [Online]. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/399/C89IWA.pd?sequenc.

Boyd, C.E. (1982). Water quality management for pond fish culture. cod. Water quality management for pond fish culture., Amsterdam: Elsevier Scientific Publishing Co., 318 p., ISBN: 0444420541.

Changbo, Z., Shuanghu, D., Fang, W., & Guoqiang, H. (2004). Effect of Na/K ratio in seawater on growth an energy budget of juvenile Litopenaeus vannamei. Aquaculture 234 (pg 485-496).

Chícharo, M. A., & Chícharo, L. (2008). RNA: DNA ratio and other nucleic acid derived indices in marine ecology. International Journal of Molecular Sciences, 9(8), 1453-1471.

Darmadi & Ismail, A. (1993). Tinjauan Beberapa Faktor Penyebab Kegagalan Usaha Budidaya Udang di Tambak. In: Seminar Sehari Hasil Perekayasaan. Sub Balai Perikanan Budidaya Pantai, Bojonegoro – Serang.

FAO. 2015. National Aquaculture Sector Overview : Indonesia. FIGIS. Jakarta. Page 1. FLUKA. 2013. Antimicrobial Susceptibility Test Discs. FLUKA. Buchs, Swiss. Page 3.

Fast, A. W. & Lester, L. J. (1992). Marine Shrimp Culture: Principles and Practices Development in Aquaculture and Fisheries Sciences. Fast, A. W. & Lester, L. J. (eds.), Volume 23 ed., Amsterdam: Elsevier, 862 p., ISBN: 9781483291048.

Fatchiyah. (2011). Modul pelatihan analisis fingerprinting DNA dengan metode RAPD. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati. Universitas Brawijaya, Malang.

Gunarto, G., Tangko, A. M., Tampangallo, B. R., & Muliani, M. (2016). Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) di Tambak dengan Penambahan Probiotik. Jurnal Riset Akuakultur, 1(3), 303-313.

Hendrasaputro, R., Tuiyo, R., & Mulis. 2015. Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 3(2).

Kaligis, E., Djokosetiyanto, D., & Affandi, R. (2009). Pengaruh penambahan kalsium dan salinitas aklimasi terhadap peningkatan sintasan postlarva udang vannamei (Litopenaeus vannamei, Boone). Jurnal Kelautan Nasional, 2(1), 101-108.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. KKP-WWF Inisiasi Pengelolaan Sumber Daya Udang Windu Berkelanjutan. Siaran Pers. Nomor: SP155/SJ.04/VIII/2018.

Lidaenni, A. (2008). Pengaruh penambahan bakteri agen biokontrol Vibrio SKT-b dengan dosis yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva udang windu Penaeus monodon. Institut Pertanian Bogor.

NASA. (2004). Panduan Produk Viterna. Edisi 2. PT Natural Nusantara, Jogjakarta.

Nash, G., Poernomo, A., & Nash, M. B. (1988). Baculovirus infection in brackishwater pond cultured Penaeus monodon fabricius in Indonesia. Aquaculture, 73(1-4), 1-6. DOI: 10.1016/0044-8486(88)90035-X.

Parlina, I., Nasirin, N., Ihsan, I. M., Suharyadi, S., Syaputra, A., Budiani, S., & Hanif, M. (2018). Perbandingan Pengelolaan Lingkungan pada Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Aplikasi Anorganik Chelated dengan Probiotik. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1), 33-40.

Pillay, T. V. R., & Kutty, M. N. (2005). Aquaculture: Principles and Practices. 2nd ed., Ames, IA, USA: Blackwell Publishing, 458–460 p.

Praditia, F. P. (2009). Pengaruh Penambahan Bakteri Aminovita P Melalui Pakan terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Windu Penaeus monodon. Institut Pertanian Bogor, 52 p.

Rahardja, B. S., Satyantini, W. H., & Mufidah, N. B. W. (2009). Pengkayaan Daphnia spp. Dengan Viterna Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)[Enrichment Of Daphnia spp. With Viterna To Survival And Growth Of African Catfish (Clarias gariepinus) Larvae]. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1(1), 59-66.

Ratnawati, E. (2008). Budidaya udang windu (Penaeus monodon) sistem semi-intensif pada tambak tanah sulfat masam. Media Akuakultur, 3(1), 6-10, DOI: 10.15578/ma.3.1.2008.6-10.

Romano, N., Koh, C. B., & Ng, W. K. (2015). Dietary microencapsulated organic acids blend enhances growth, phosphorus utilization, immune response, hepatopancreatic integrity and resistance against Vibrio harveyi in white shrimp, Litopenaeus vannamei. Aquaculture, 435, 228-236.

Siswanto. (2008). Vitamin C Sebagai Suplemen Pakan untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Daya Hidup Udang Windu (Penaeus monodon). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Gresik.

SNI-01-7246-2006. Standar Nasional Indonesia. 2006. Produksi Udang Vaname Litopenaeus vannamei di Tambak dengan Teknologi Intensif. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Subandiyono, & Hastuti, S. (2016). Buku Ajar Nutrisi. Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Universitas Diponegoro. Semarang. ISBN : 978-602-1065-34-1.

Supartini, N. (2008). Efek feed suplemen (viterna) terhadap penampilan produksi ayam pedaging fase finisher. Buana Sains, 8(2), 131-140.

Sutanti, A. (2009). Pengaruh pemberian bakteri probiotik Vibrio SKT-b melalui Artemia dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pasca larva udang windu Penaeus monodon. Institut Pertanian Bogor, 32 p.

Suyanto, S.R., & Takarina, E.P. (2009). Panduan Budidaya Udang Windu. Penerbit Penebar Swadaya, Cetakan I. Jakarta. 116 hlm. ISBN 979-002-361-8.

Syukri, M., & Ilham, M. (2016). Pengaruh salinitas terhadap sintasan dan pertumbuhan larva udang windu (Penaeus monodon). Jurnal Galung Tropika, 5(2), 86-96.

Trisyani, N., Yuniar, I., & Kholifah, U. (2008). Pengaruh padat tebar yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada polikultur udang windu (Penaeus monodon Fab) dan ikan bandeng (Chanos chanos) pada Hapa di tambak Brebes-Jawa Tengah. Neptunus, 14(2), 152–158.

Usman, A., & Rochmady, R. (2017). Growth and survival of post larvae of tiger shrimp (Penaeus monodon Fabr.) through the administration of probiotics with different doses. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 1(1), 19-26.

Wulandari, T., Widyorini, N., & Purnomo, P. W. (2015). Hubungan pengelolaan kualitas air dengan kandungan bahan organik, NO2 dan NH3 pada budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Desa Keburuhan Purworejo. Journal of Management of Aquatic Resources, 4(3), 42-48.

Yanti, A.D. (2015). Penambahan Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah (Oreocromis sp.). Skripsi. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako.

Yudiati, E., Arifin, Z., & Riniatsih, I. (2010). Pengaruh aplikasi probiotik terhadap laju sintasan dan pertumbuhan tokolan udang vanamei (Litopeneus vannamei), populasi bakteri vibrio, serta kandungan amoniak dan bahan organik media budidaya. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 15(3), 153-158.

Yustianti, Ibrahim, M.N., & Ruslaini. (2013). Pertumbuhan dan Sintasan Larva Udang Vaname (Litopenaeus monodon) melalui Subtitusi Tepung Ikan dengan Tepung Usus Ayam. Jurnal Mina Laut Indonesia, 1(1).

Published

23-08-2020

How to Cite

Akmal, A., Hasbullah, D., Mundayana, Y., Rahmi, R., & Hartanto, N. (2020). Substitusi Viterna Plus pada Pakan bagi Pertumbuhan, Kelangsungan Hudup dan Rasio RNA/DNA Udang Windu (Penaeus monodon, Fabr). Journal Galung Tropika, 9(2), 195–208. https://doi.org/10.31850/jgt.v9i2.643

Issue

Section

Articles

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.