Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L. Merr) pada Pemberian Pupuk Organik dan Cekaman Air
DOI:
https://doi.org/10.31850/jgt.v9i3.702Keywords:
soybean, water stress, organic fertilizer, yield, azollaAbstract
References
Adisarwanto, T., & Wudianto, R. (1999). Meningkatkan hasil panen kedelai di lahan sawah-kering-pasang surut. Penebar Swadaya. p. 1-3.
Aminah, Jusoff, K., Hadijah, St., Nuraeni, Reta, Marliana, S. P., Muchtar, A. H., & Nonci, M. (2013). Increasing soybean (Glycine max L.) drought resistance with osmolit sorbitol. Modern Applied Science, 7(9), 78-85. http://dx.doi. org/10.5539/mas.v7n9p.
BPS. (2020). Luas Panen-Produktifitas-Produksi Tanaman Kedelai Seluruh Propinsi Tahun 2018. https://www.bps.go.id/indicator/53/1498/1/luas-panen-produksi-dan-produktivitas-padi-menurut-provinsi.html.
Coleman, D. C., Crossley Jr., D. A., & Hendrix, P. F. (2004). Fundamentals of soil ecology (2nd ed.). Burlington, MA, USA: Academic Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-179726-3.X5000-X.
Decaëns, T., Jiménez, J. J., Gioia, C., Measey, G. J., & Lavelle, P. (2006). The values of soil animals for conservation biology. European Journal of Soil Biology, 42 (Supplement 1), S23–S38. https://doi.org/10.1016/j.ejsobi.2006.07.001.
Doorenbos, J. & Kassam, A.H. (1989). Yield Response to Water. FAO Irrigation and Drainage Paper. Rome. p. 137-140.
Fauziah, R., Susila, A. D., & Sulistyono, E. (2016). Budidaya bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada lahan kering menggunakan irigasi sprinkler pada berbagai volume dan frekuensi. Jurnal Hortikultura Indonesia, 7(1), 1-8.
Gardner, F. P., Pearce, R. B., & Mitchell, R. L. (1991). Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerjemah: Susilo H. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Jumin. (1999). Ekologi Tanaman. Rajawali Press. Jakarta. p.104-127.
Lakew, W. J., Anteneh, B. A., & Ayalew, L. T. (2014). Yield and Water Use Efficiency of Mulched Drip-Irrigated Onion in Low Land Region of Amhara, North Central Ethiopia. Univers. J. Agric. Res, 2, 203-210.
Lavelle, P., Decaëns, T., Aubert, M., Barot, S., Blouin, M., Bureau, F., ... Rossi, J. P. (2006). Soil invertebrates and ecosystem services. European Journal of Soil Biology, 42(Supplement 1), S3–S15. https://doi.org/10.1016/j.ejsobi.2006.10.002
Mimbar, S. M. (1994). Pengaruh pola tumpang sari ubi kayu adira 1 dan kedelai orba terhadap retensi polong dan hasil kedelai orba. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang, p. 131.
Rahmadani, N.T., Sumono, & Sari, D.L. (2018). Penentuan nilai koefisien tanaman dari beberapa spesies tanaman hortikultura pada tanah inceptisol dengan pembenah kompos. J. Rekayasa Pangan Pert. 6(2), 394-401.
Sarief, S. E. (2006). Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung, pp. 182.
Sasli, I. (2004). Peranan Mikoriza Vesikula Arbuskula (MVA) Dalam Penigkatan Resistensi Tanaman Terhadap Cekaman Kekeringan. Makalah Pribadi pengantar ke Falsafah Sains. Sekolah Pasca Sarjana, IPB.
Sugito, Y. (1999). Ekologi tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang, pp. 119.
Suherman, S., Rahim, I., & Akib, A. (2012). Aplikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merrill). Jurnal Galung Tropika, 1(1).
Sulistyono, E., & Isnawati, L. (2016). Meningkatkan efesiensi pemakaian air dengan mengatur ketebalan mulsa dan interval irigasi untuk kacang hijau (Vigna radiata L.). Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 9(1), 48-57.
Sumarno. (1993). Penandaan Stadia Pertumbuhan Kedelai. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Malang. p. 1-5.